Anda mungkin sudah tahu bahwa pembentukan sel-sel otak pada anak terjadi dengan sangat cepat pada masa rentang usia 0-3 tahun. Dalam Batita Cerdas, kami sudah menjelaskan bagaimana pentingnya memaksimalkan masa keemasan ini, sehingga bermanfaat bagi kehidupan buah hati Anda hingga ia dewasa.
Nah, berkaitan dengan hal ini, banyak orangtua yang kemudian bertanya-tanya, “Bagaimana sih sebenarnya prinsip dasar membangun kecerdasan otak anak sejak bayi?”
Berikut kami mencoba untuk menjelaskannya…
A.Pendidikan Alami
Bayi memang sudah ‘dirancang’ untuk terus belajar dari berbagai kejadian di sekitarnya. Semua yang terjadi di sekelilingnya akan menjadi input dan diolah menjadi proses pembelajaran. Aktifitas sehari-hari yang sangat sederhana seperti makan, minum, memakai baju, mandi dan yang sejenisnya merupakan pendidikan baginya dan akan membangun koneksi otak yang luar biasa.
Begitu juga ketika ia digendong, dicium, diajak bicara, ditatap matanya, diajak bercanda… maka ia pun menerima pendidikan yang luar biasa.
Oleh sebab itu, pastikan Anda selalu membuat atmosfir yang positif di keluarga Anda, sehingga input yang diterima oleh si kecil pun positif dan bersifat membangun (kita tidak bisa membayangkan, bagaimana jadinya bayi yang tumbuh di tengah-tengah lingkungan yang penuh kekerasan dan kata-kata kasar – karena ini semua akan mempengaruhi perkembangan luar dan dalamnya).
B.Kegiatan Menyenangkan
Ajaklah bayi Anda untuk ber-eksplorasi. Duduk-duduklah bersamanya di halaman rumah Anda. Jika Anda memiliki kebun, maka ajak dia menyelidiki setiap sudut kebun Anda. Biarkan dia melihat kucing yang lewat di depannya, ayam yang mematuk-mematuk makanan, biarkan ia merasakan tekstur rumput dan tanah. Yang penting, awasi si kecil agar ia tidak cedera.
Sesekali, ajak juga bayi Anda berjalan-jalan dengan kereta dorongnya. Anda bisa mengajaknya ke taman, ke toko kue di dekat rumah, keliling kompleks dan sebagainya. Semua ini akan menjadi pengalaman menyenangkan bagi si kecil, dan sudah menjadi proses pendidikan baginya.
Sesuatu yang sederhana dan sepele bagi Anda, bisa menjadi sesuatu yang sangat menarik bagi bayi Anda. Sebagai contoh, coba ajak dia memperhatikan wara-wiri kendaraan di jalan depan rumah Anda… Dijamin ia akan tenggelam dalam keasyikan melihat motor yang lewat, mendengar klakson mobil, melihat anak-anak mengendarai sepeda, dan semua ini akan merangsang berbagai inderanya.
C.Sesuaikan dengan Usianya
mainan mendidik untuk bayiApapun kegiatan yang positif yang Anda lakukan bersamanya, maka sebaiknya Anda memperhatikan kesesuaian dengan usia si kecil.
Bermain di depan cermin memang sangat mengasyikkan bagi bayi berusia 4 bulan, namun jika Anda mencobanya ketika bayi Anda masih berusia 2 minggu, tentu saja ia tidak akan merespon, karena penglihatannya belum maksimal. Ketika si kecil beranjak 1 tahun, maka bermain di depan cermin akan membuatnya cepat bosan.
Jika Anda membeli mainan untuk bayi, maka pastikan mainan tersebut berbahan aman dan sesuai dengan tingkat perkembangan bayi Anda.
Didiklah bayi Anda dengan penuh perhatian dan kasih sayang, karena proses belajar akan sangat efektif jika ia merasa disayangi. Ulang-ulang terus materi yang ingin Anda sampaikan kepadanya, karena semakin banyak pengulangan akan menguatkan kepahaman dan ingatannya terhadap sesuatu.
Dan yang tidak kalah pentingnya, berhentilah mengajaknya bermain ketika ia sudah terlihat lelah, mengantuk, atau bosan.
Beberapa Hal Penting
* Hindari mendidik bayi Anda dengan cara menonton acara TV, video, DVD dan yang sejensinya, karena cara ini tidak sejalan dengan metode pembelajaran alami
* Mainan yang baik adalah yang melibatkan bayi Anda untuk berkreasi dengannya. Mainan yang bersifat interaktif lebih baik daripada mainan yang sifatnya pasif seperti mendengarkan musik, dsb
* Bayi terbukti sangat senang dengan benda dan gambar yang berwarna cerah. Penyampaian materi pengajaran dengan sarana benda berwarna cerah, atau flash card bergambar akan sangat bermanfaat dan baik untuk perkembangan otaknya.
Nah, berkaitan dengan hal ini, banyak orangtua yang kemudian bertanya-tanya, “Bagaimana sih sebenarnya prinsip dasar membangun kecerdasan otak anak sejak bayi?”
Berikut kami mencoba untuk menjelaskannya…
A.Pendidikan Alami
Bayi memang sudah ‘dirancang’ untuk terus belajar dari berbagai kejadian di sekitarnya. Semua yang terjadi di sekelilingnya akan menjadi input dan diolah menjadi proses pembelajaran. Aktifitas sehari-hari yang sangat sederhana seperti makan, minum, memakai baju, mandi dan yang sejenisnya merupakan pendidikan baginya dan akan membangun koneksi otak yang luar biasa.
Begitu juga ketika ia digendong, dicium, diajak bicara, ditatap matanya, diajak bercanda… maka ia pun menerima pendidikan yang luar biasa.
Oleh sebab itu, pastikan Anda selalu membuat atmosfir yang positif di keluarga Anda, sehingga input yang diterima oleh si kecil pun positif dan bersifat membangun (kita tidak bisa membayangkan, bagaimana jadinya bayi yang tumbuh di tengah-tengah lingkungan yang penuh kekerasan dan kata-kata kasar – karena ini semua akan mempengaruhi perkembangan luar dan dalamnya).
B.Kegiatan Menyenangkan
Ajaklah bayi Anda untuk ber-eksplorasi. Duduk-duduklah bersamanya di halaman rumah Anda. Jika Anda memiliki kebun, maka ajak dia menyelidiki setiap sudut kebun Anda. Biarkan dia melihat kucing yang lewat di depannya, ayam yang mematuk-mematuk makanan, biarkan ia merasakan tekstur rumput dan tanah. Yang penting, awasi si kecil agar ia tidak cedera.
Sesekali, ajak juga bayi Anda berjalan-jalan dengan kereta dorongnya. Anda bisa mengajaknya ke taman, ke toko kue di dekat rumah, keliling kompleks dan sebagainya. Semua ini akan menjadi pengalaman menyenangkan bagi si kecil, dan sudah menjadi proses pendidikan baginya.
Sesuatu yang sederhana dan sepele bagi Anda, bisa menjadi sesuatu yang sangat menarik bagi bayi Anda. Sebagai contoh, coba ajak dia memperhatikan wara-wiri kendaraan di jalan depan rumah Anda… Dijamin ia akan tenggelam dalam keasyikan melihat motor yang lewat, mendengar klakson mobil, melihat anak-anak mengendarai sepeda, dan semua ini akan merangsang berbagai inderanya.
C.Sesuaikan dengan Usianya
mainan mendidik untuk bayiApapun kegiatan yang positif yang Anda lakukan bersamanya, maka sebaiknya Anda memperhatikan kesesuaian dengan usia si kecil.
Bermain di depan cermin memang sangat mengasyikkan bagi bayi berusia 4 bulan, namun jika Anda mencobanya ketika bayi Anda masih berusia 2 minggu, tentu saja ia tidak akan merespon, karena penglihatannya belum maksimal. Ketika si kecil beranjak 1 tahun, maka bermain di depan cermin akan membuatnya cepat bosan.
Jika Anda membeli mainan untuk bayi, maka pastikan mainan tersebut berbahan aman dan sesuai dengan tingkat perkembangan bayi Anda.
Didiklah bayi Anda dengan penuh perhatian dan kasih sayang, karena proses belajar akan sangat efektif jika ia merasa disayangi. Ulang-ulang terus materi yang ingin Anda sampaikan kepadanya, karena semakin banyak pengulangan akan menguatkan kepahaman dan ingatannya terhadap sesuatu.
Dan yang tidak kalah pentingnya, berhentilah mengajaknya bermain ketika ia sudah terlihat lelah, mengantuk, atau bosan.
Beberapa Hal Penting
* Hindari mendidik bayi Anda dengan cara menonton acara TV, video, DVD dan yang sejensinya, karena cara ini tidak sejalan dengan metode pembelajaran alami
* Mainan yang baik adalah yang melibatkan bayi Anda untuk berkreasi dengannya. Mainan yang bersifat interaktif lebih baik daripada mainan yang sifatnya pasif seperti mendengarkan musik, dsb
* Bayi terbukti sangat senang dengan benda dan gambar yang berwarna cerah. Penyampaian materi pengajaran dengan sarana benda berwarna cerah, atau flash card bergambar akan sangat bermanfaat dan baik untuk perkembangan otaknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar