1. Adab
Rasulullah SAW Tidur:
-Tidur awal &bangun awal
-Doa sebelum tidur &setelah
bangun
-Mimpi
baik cerita & jelek diam
2. Adab
Rasulullah SAW Makan dan Minum:
-Basmalah
saat mulai & hamdalah setelah usai
-Tidak
mencaci makanan
-Makan
saat perlu & berhenti sebelum kenyang
-
3. Adab
Rasulullah SAW Berbicara:
-Jelas
dan runut
سنن أبي داود - (ج 12 / ص 466)
عَنْ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ يَقُولُ
( كَانَ فِي كَلَامِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ تَرْتِيلٌ أَوْ تَرْسِيلٌ(
سنن أبي داود - (ج 12 / ص 467)
عَنْ عَائِشَةَ رَحِمَهَا اللَّهُ قَالَتْ كَانَ :( كَلَامُ
رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَلَامًا فَصْلًا يَفْهَمُهُ
كُلُّ مَنْ سَمِعَهُ )
-Bila
duduk berceramah sering mengarahkan pandangan ke atas
سنن أبي داود - (ج 12 / ص 465)
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ سَلَامٍ قَالَ ( كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا جَلَسَ
يَتَحَدَّثُ يُكْثِرُ أَنْ يَرْفَعَ طَرْفَهُ إِلَى السَّمَاءِ )
-Memulai
dengan tahmid
سنن أبي داود - (ج 12 / ص 468)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ ( كُلُّ كَلَامٍ لَا يُبْدَأُ فِيهِ بِالْحَمْدُ لِلَّهِ
فَهُوَ أَجْذَمُ )
4. Adab Rasulullah SAW dalam bergaul/memperlakukan orang lain
-Bila ada sesuatu yang tidak berkenan pada
sahabatnya tidak langsung menegurnya, tetapi melalui perantara
سنن أبي
داود - (ج 12 / ص 410)
عَنْ
أَنَسٍ أَنَّ رَجُلًا دَخَلَ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ وَعَلَيْهِ أَثَرُ صُفْرَةٍ وَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَلَّمَا يُوَاجِهُ رَجُلًا فِي وَجْهِهِ بِشَيْءٍ يَكْرَهُهُ
فَلَمَّا خَرَجَ قَالَ ( لَوْ أَمَرْتُمْ هَذَا
أَنْ يَغْسِلَ ذَا عَنْهُ )
-Berbicara
lembut walaupun kepada orang jahat selama demi kemaslahatan agama
سنن أبي داود - (ج 12 / ص 412)
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ اسْتَأْذَنَ رَجُلٌ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ بِئْسَ ابْنُ الْعَشِيرَةِ أَوْ بِئْسَ رَجُلُ
الْعَشِيرَةِ ثُمَّ قَالَ ائْذَنُوا لَهُ فَلَمَّا دَخَلَ أَلَانَ لَهُ الْقَوْلَ
فَقَالَتْ عَائِشَةُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَلَنْتَ لَهُ الْقَوْلَ وَقَدْ قُلْتَ
لَهُ مَا قُلْتَ قَالَ ( إِنَّ شَرَّ النَّاسِ
عِنْدَ اللَّهِ مَنْزِلَةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَنْ وَدَعَهُ أَوْ تَرَكَهُ
النَّاسُ لِاتِّقَاءِ فُحْشِهِ )
-Memperhatikan
pembicaraan lawan bicara dengan seksama.Tidak melepas jabat tangan sebelum
dilepas.
سنن أبي داود -
(ج 12 / ص 414)
عَنْ أَنَسٍ قَالَ : (مَا رَأَيْتُ رَجُلًا
الْتَقَمَ أُذُنَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَيُنَحِّي
رَأْسَهُ حَتَّى يَكُونَ الرَّجُلُ هُوَ الَّذِي يُنَحِّي رَأَسَهُ وَمَا رَأَيْتُ
رَجُلًا أَخَذَ بِيَدِهِ فَتَرَكَ يَدَهُ حَتَّى يَكُونَ الرَّجُلُ هُوَ الَّذِي
يَدَعُ يَدَهُ )
Malu Itu
Penting
Keutamaan rasa malu:
1. Rasa
malu adalah penghalang manusia dari perbuatan dosa
2. Rasa
malu merupakan salah satu cabang dari iman dan indikator nilai keimanan
seseorang
Rasa malu adalah cabang dari iman.
Seabagaimana Rasulullah saw menyatakan: “Iman terdiri dari enam puluh cabang
lebih dan rasa malu sebagian cabang dari iman ( HR Bukhori)
Dalam hadits lain dinyatakan: “iman dan rasa malu merupakan pasangan dalam segala situasi dan kondisi. Bila rasa malu tidak ada maka imanpun akan sirna”( HR Al Hakim)
3.Rasa malu adalah benteng akhir keislaman
seseorang
4.Rasa malu merupakan akhlak yang sejalan dengan
fitrah manusia
Rasa malu sebagai hiasan semua perbuatan. Dalam hadits yang diriwayatkan Anas r.a. bahwa rasulullah saw telah bersabda: “Tidaklah ada suatu kekejian pada sesuatu perbuatan kecuali akan menjadinya tercela dan tidaklah ada suatu rasa malu pada sesuatu perbuatan kecuali akan menghiasinya.
(Musnad Ahmad)
Rasa malu sebagai hiasan semua perbuatan. Dalam hadits yang diriwayatkan Anas r.a. bahwa rasulullah saw telah bersabda: “Tidaklah ada suatu kekejian pada sesuatu perbuatan kecuali akan menjadinya tercela dan tidaklah ada suatu rasa malu pada sesuatu perbuatan kecuali akan menghiasinya.
(Musnad Ahmad)
Karakteristik rasa malu
Diriwayatkan
dari abdillah ibni Mas’ud r.a. ia berkata, Rasulullah telah bersabda pada suatu
hari : “Milikilah rasa malu kepada Allah dengan sebenar-benarnya.! Kami (para
sahabat) berkata: Wahai rasulullah sesungguhnya kami alhamdulillah telah
memiliki rasa malu. Rasulullah bersabda: “ Bukan sekedar itu akan tetapi
barangsiapa yang melu dari allah dengan sesungguhnya, hendaknya menjaga
kepalanya dan apa yang ada di dalamnya, hendaknya ia menjaga perut dan apa yang
didalamnya, hendaknya ia mengingat mati dan hari kehancuran. Dan barangsiapa
menginginkan akhirat ia akan meninggalkan hiasan dunia . Barangisapa yang
mengerjakan itu semua berarti ia telah merasa malu kepada allah dengan
sungguhnya.
(Musnad Ahmad)
(Musnad Ahmad)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar