KOMPAS.com - Melalui sebuah sayembara bertajuk "Pwned 3", Google berhasil membuktikan ketangguhan sistem operasi Chrome OS. Semua hacker (peretas) yang mengikuti kompetisi ini tidak ada yang berhasil menemukan lubang keamanan yang cukup berarti di sistem operasi berbasis Linux tersebut.
Padahal, Google sudah menyiapkan hadiah yang sangat besar bagi peretas yang mampu menjuarai sayembara ini. Google menyediakan uang berjumlah total sama dengan bilangan "phi" pada rumus matematika, yaitu sebesar 3,14159 juta dollar AS atau sekitar Rp 30 miliar.
"Pwnium 3 telah selesai dan kami tidak menemukan adanya pemenang. Kami sedang mengevaluasi beberapa pekerjaan yang mungkin masuk ke kualifikasi untuk mendapatkan hadiah secara parsial," kata seorang juru bicara Google kepada situs teknologi Tech Crunch, Minggu (10/3/2013).
Hal apa yang membuat Chrome OS begitu sulit untuk diretas? Jawabannya terletak pada patch yang baru diluncurkan Google beberapa saat sebelum kompetisi ini dimulai. Patch-patch tersebut --total terdapat 10 patch-- berhasil menutup lubang berbahaya yang bisa saja dimanfaatkan oleh para peretas tersebut.
Dalam lomba hacking ini, Google mensyaratkan bahwa serangan terhadap Chrome wajib dilakukan terhadap model basic (WiFi) dari komputer jinjing Chromebook Series 5 550 dari Samsung yang menjalankan versi terbaru Chrome OS.
Semua software (kernel, driver, dan lainnya) yang terpasang di notebook tersebut bebas dieksploitasi untuk menemukan celah keamanan.
Selain itu, peraturan standar Pwnium yang diterapkan Google juga turut berlaku. Eksploit yang diajukan harus disertai dengan penjabaran dan penjelasan mengenai tiap bug keamanan yang dipakai dalam trik hacking. Bug yang bersangkutan harus benar-benar baru dan belum pernah diketahui sebelumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar